Langsung ke konten utama

Hidup?

Sudah sejak satu bulan yang lalu, Aku tidak menulis apa yang ada di pikiranku. Ide-ide yang sudah Aku tulis di notes handphone-ku sudah mulai menumpuk, yang membuatku harus menuangkannya di dalam Microsoft Word sebelum ide-ide itu hilang dalam pikiranku. Kali ini Aku ingin membahas tentang sukses menjadi seseorang. 

Apa yang membuat seseorang dapat dikatakan sukses dalam hidupnya? Apakah seseorang dengan jumlah aset yang besar dapat dikatakan sukses? Apakah seseorang yang telah mempunyai istri dan anak dapat dikatakan sukses? Atau apakah seseorang yang telah mengelilingi setiap negara yang ada di dunia ini dapat dikatakan sukses? Aku yakin semua orang memiliki definisi tersendiri akan hal ini. 

Sukses dalam hidup, bagiku, adalah ketika Aku dapat benar-benar mengerti dan mengetahui siapa Aku sebenarnya. Seseorang yang mampu mengendalikan emosi dalam dirinya, seseorang yang melakukan hal ia sukai untuk menghidupi dirinya, seseorang yang dapat melakukan apapun yang ingin ia lakukan. Seseorang dengan uang yang banyak belum bisa dikatakan sukses dalam hidupnya, apabila ia masih tidak mengerti siapa dirinya. Seseorang dengan uang yang banyak, tidak dapat dikatakan sukses apabila ia tidak dapat melakukan hal yang ingin ia lakukan, entah karena ia takut hartanya akan berkurang atau hal lainnya. 

Seseorang yang telah memiliki keluarga kecil juga belum dapat dikatakan sukses. Apakah seseorang yang tidak menikah tetapi ia melakukan hal ia sukai untuk menghidupi dirinya tidak dapat dikatakan sukses? Apabila ia lebih menyukai untuk menjadi seorang diri, melakukan segala hal sendiri, melakukan yang ia sukai untuk hidupnya, orang itu dapat dikatakan sebagai orang sukses bagiku. 

Hidup bukanlah tentang orang lain, tetapi hidup adalah tentang dirimu sendiri. Kita tidak hidup untuk melakukan apa yang orang lain inginkan apalagi untuk membahagiakan orang lain. Bukan berarti kita menjadi orang yang egois. Egois adalah hal yang berbeda. Egois adalah ketika dirimu dengan sengaja melakukan sesuatu yang dapat menguntungkan dirimu sendiri dan secara langsung atau tidak, dapat merugikan orang lain. Dirimu harus selalu mengutamakan hidupmu, karena itu hidupmu. 

Sukses hanya dapat diukur oleh dirimu sendiri, karena dirimu yang mengetahui segala hal tentang hidupmu. Orang lain tidak berhak untuk menghakimi apakah dirimu sudah termasuk orang yang sukses dalam hidup atau belum. Tetapi ya, tetap saja semua orang berhak untuk berpendapat. Yang ingin Aku tekankan disini adalah jangan pernah terpengaruh dengan apa yang orang lain katakan, jangan pernah melakukan hal yang orang lain ingin kau lakukan jika itu bukan hal yang kau sukai. Hanya kaulah yang benar-benar mengerti dan peduli tentang hidupmu. Bagaimana dengan teman baik? Mereka adalah orang-orang yang peduli akan diriku, bukan? Untuk hal ini, Aku ingin kau untuk membaca tulisanku yang sebelumnya, mungkin kau akan mendapatkan sesuatu dari tulisan itu. 

 

Komentar

  1. sukses yang sebenarnya itu adalah hidup tanpa ada nya rasa kesepian -sky castle-
    jadi, berbahagialah dengan apa yang kamu sukai tanpa mendengarkan kata org lain:)

    BalasHapus
  2. Sukses tidak diukur oleh posisi yang telah kita raih, tapi sukses itu adalah bagaimana kita hadapi segala hambatannya tanpa pantang menyerah sampai kita jadi sukses.

    BalasHapus
  3. Being a successful person to me is when you know the feeling of satisfaction that you achived in your life, and it can be any form of achievement.. at the end of the day it all gone to our grief and back to God's hand, what is matter the most that to be more greatful on what we have been achived throughout our life.

    BalasHapus
  4. Sukses juga bisa diartikan dimana mampu mengendalikan diri untuk memposisikan dirinya untuk tidak menyakiti orang lain ataupun menahan diri untuk tidak melakukan hal yang dapat mengganggu hubungan orang lain..dan sukses itu kita tidak menghindari masalah akan tetapi dapat bijak menyelesaikan segala permasalahan dengan semua pihak dengan dibicarakan baik baik..

    BalasHapus
  5. Sukses adalah sebuah ungkapan hasil yang melewati standar dari sebuah proses yang kita lalui.

    Sukses seyogianya bahagia. Jika tidak, mungkin ada yang salah dengan standar dan prosesnya.

    Jika uang menjadi standar dan bekerja adalah prosesnya maka sukses adalah kekayaan.
    Jika karier menjadi standar dan bekerja adalah prosesnya maka sukses adalah posisi tinggi.
    Jika gelar adalah standar dan belajar adalah prosesnya maka sukses adalah banyak gelar.
    Jika IG adalah standar dan post adalah prosesnya maka sukses adalah banyak followers dan likes.
    Jika hati adalah standar dan hidup adalah prosesnya maka sukses adalah bahagia.

    Thanks for sharing :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fake

Aku kembali, setelah lebih dari setahun aku tidak menulis. Duduk dengan pakaian yang cukup rapi, yang telah Aku prediksi sebelumnya, akan menjadi pakaian sehari-hariku dalam beberapa tahun ke depan. Deringan telefon dan hembusan angin AC telah menjadi makanan telingaku untuk beberapa bulan terakhir.    Aku, telah menjadi seseorang yang sedikit berbeda dari sebelumnya. Pikiran-pikiran yang muncul dan hal-hal yang dihadapi pun berbeda. Aku tetaplah aku, seseorang yang selalu menyimpan segala sesuatu di dalam pikiran. Aku telah masuk ke sebuah lingkungan yang baru, disertai dengan orang-orang yang baru pula. Mulai mengetahui kehidupan yang sebenarnya. Aku mulai menelaah kebiasaan orang-orang yang baru, yang ada di sekitarku. Ada beberapa yang benar-benar sesuai dengan prinsip hidupku, ada pula yang tidak. Aku tidak membenci atau menyalahkan mereka, dan tidak pernah terlintas dalam pikiranku untuk menuntut mereka menjadi seseorang yang Aku inginkan.    Aku, telah terpecah menjadi beberapa

Aku dan Mereka

Hujan. Aku sangat menyukai hujan, tetapi Aku tidak menyukai saat setelah hujan. Aku tidak ingin hujan berhenti. Aku ingin ia tetap ada, menemaniku dengan suaranya yang merdu. Terkadang, hujan berkata padaku. Ia ingin selalu ada, menemaniku di saat Aku merasa sepi. Tetapi ia tidak bisa selalu ada karena ia terkadang memiliki kesibukan di tempat lain.    Aku di sini. Duduk menikmati dinginnya  latte  favoritku, dengan diiringi suara derasnya hujan dan orang yang berbincang. Memandangi rintikan air yang jatuh dari kejauhan dan pohon-pohon yang riang bermandikan hujan. Alunan musik pop yang sangat mendukungku untuk menuliskan ide yang ada di kepalaku.    Kemarin, terjadi suatu perkelahian di depan tempatku tinggal. Untuk sesaat, Aku berpikir banyak sekali jenis manusia di dunia ini. Mengapa bisa terdapat orang yang terpicu emosinya untuk hal yang sangat kecil, bahkan semut pun tidak akan marah untuk hal seperti itu. Aku takut, bingung dan marah di saat itu. Aku terdiam sejenak, memandangi

Adil

Adil. Bahagia. Mereka. Tenang. Bersyukur. Beberapa kata yang sering muncul dalam pikiranku akhir-akhir ini. Terlalu sibuk dengan hal yang sudah menjadi kewajibanku sebagai seorang pekerja hingga tak lagi memiliki waktu untuk memikirkan kehidupan. Mencoba untuk terlihat baik-baik saja, walau pikiran ini sudah tak lagi mampu menampung. Mungkin ada beberapa orang yang sadar akan hal itu, tetapi Aku tetap mencoba untuk terlihat baik-baik saja.   Apakah kehidupan ini adil? Ada beberapa temanku yang berkata kehidupan ini adil, ada yang berkata tidak, ada pula yang tidak pernah berpikir akan hal ini, dengan segala cerita dibalik itu semua. Hampir mereka semua, termasuk Aku (di masa lalu), menilai keadilan hidup ini dengan membandingkan kehidupan yang dilukis orang lain. Dengan teman dekat, keluarga, tetangga, rekan kerja, penemu mobil listrik, bahkan burung-burung tanpa dosa yang terbang bebas di langit sore hari.    Keadilan bagimu dan bagiku adalah hal yang tidak dapat dibandingkan, bahkan