Skip to main content

Posts

Showing posts from 2019

Hidup?

Sudah sejak satu bulan yang lalu, Aku tidak menulis apa yang ada di pikiranku. Ide-ide yang sudah Aku tulis di  notes handphone -ku sudah mulai menumpuk, yang membuatku harus menuangkannya di dalam  Microsoft Word  sebelum ide-ide itu hilang dalam pikiranku. Kali ini Aku ingin membahas tentang sukses menjadi seseorang.  Apa yang membuat seseorang dapat dikatakan sukses dalam hidupnya? Apakah seseorang dengan jumlah aset yang besar dapat dikatakan sukses? Apakah seseorang yang telah mempunyai istri dan anak dapat dikatakan sukses? Atau apakah seseorang yang telah mengelilingi setiap negara yang ada di dunia ini dapat dikatakan sukses? Aku yakin semua orang memiliki definisi tersendiri akan hal ini.  Sukses dalam hidup, bagiku, adalah ketika Aku dapat benar-benar mengerti dan mengetahui siapa Aku sebenarnya. Seseorang yang mampu mengendalikan emosi dalam dirinya, seseorang yang melakukan hal ia sukai untuk menghidupi dirinya, seseorang yang dapat melakukan apapun yang ingin ia lakukan. S

Teman Baik?

Hujan. Aku sangat menyukai hujan, tetapi Aku tidak menyukai saat setelah hujan. Aku tidak ingin hujan berhenti. Aku ingin ia tetap ada, menemaniku dengan suaranya yang merdu. Terkadang, hujan berkata padaku. Ia ingin selalu ada, menemaniku di saat Aku merasa sepi. Tetapi ia tidak bisa selalu ada karena ia terkadang memiliki kesibukan di tempat lain.    Aku di sini. Duduk menikmati dinginnya  latte  favoritku, dengan diiringi suara derasnya hujan dan orang yang berbincang. Memandangi rintikan air yang jatuh dari kejauhan dan pohon-pohon yang riang bermandikan hujan. Alunan musik pop yang sangat mendukungku untuk menuliskan ide yang ada di kepalaku.    Kemarin, terjadi suatu perkelahian di depan tempatku tinggal. Untuk sesaat, Aku berpikir banyak sekali jenis manusia di dunia ini. Mengapa bisa terdapat orang yang terpicu emosinya untuk hal yang sangat kecil, bahkan semut pun tidak akan marah untuk hal seperti itu. Aku takut, bingung dan marah di saat itu. Aku terdiam sejenak, memandangi

Aku dan Mereka

Hujan. Aku sangat menyukai hujan, tetapi Aku tidak menyukai saat setelah hujan. Aku tidak ingin hujan berhenti. Aku ingin ia tetap ada, menemaniku dengan suaranya yang merdu. Terkadang, hujan berkata padaku. Ia ingin selalu ada, menemaniku di saat Aku merasa sepi. Tetapi ia tidak bisa selalu ada karena ia terkadang memiliki kesibukan di tempat lain.    Aku di sini. Duduk menikmati dinginnya  latte  favoritku, dengan diiringi suara derasnya hujan dan orang yang berbincang. Memandangi rintikan air yang jatuh dari kejauhan dan pohon-pohon yang riang bermandikan hujan. Alunan musik pop yang sangat mendukungku untuk menuliskan ide yang ada di kepalaku.    Kemarin, terjadi suatu perkelahian di depan tempatku tinggal. Untuk sesaat, Aku berpikir banyak sekali jenis manusia di dunia ini. Mengapa bisa terdapat orang yang terpicu emosinya untuk hal yang sangat kecil, bahkan semut pun tidak akan marah untuk hal seperti itu. Aku takut, bingung dan marah di saat itu. Aku terdiam sejenak, memandangi

New Year?

2019. Banyak yang memikirkan apa yang ingin dicapai, apa yang ingin didapatkan,  anything . Aku masih di sini, sendiri. Mencoba untuk membuat resolusi tahun ini. Layaknya orang pada umumnya, banyak yang ingin Aku capai dan dapatkan di tahun ini. Aku ingin mendapatkan jam tangan baru dengan merek yang kusukai, pergi ke tempat yang belum pernah Aku datangi sebelumnya. Ingin lebih sering bertemu dengan orang-orang yang ada di dalam pikiranku. Seperti yang lainnya, Aku mencoba menjadi seseorang yang lebih baik dengan semua orang, tetapi Aku rasa itu bukan diriku. Aku, bukanlah orang yang sangat baik. Terkadang, Aku hanya ingin menjadi diriku, yang mungkin terlihat “jahat” bagi orang lain.    Beberapa orang yang kutemui berpikir bahwa rencana di awal tahun hanyalah omong kosong, yang akan dilupakan beberapa hari setelah rencana itu dibuat. Mereka lebih memilih untuk menjalani apa yang ada, dan melihat hasil akhir yang tidak mereka rencanakan. Karena menurut mereka itu adalah hal yang sangat